Rover Cina Baru Saja Menemukan Air Di Bulan

Semesta Air Di Bulan – Pencinta Astronomi mungkin sudah tahu Netflix telah menayangkan serial TV Korea Selatan Silent Sea sejak 24 Desember. Mengapa kita membicarakan seri ini dalam artikel yang berhubungan dengan Bulan? Karena keduanya memiliki keterkaitan yang erat. Memang, dalam fiksi para ilmuwan meninggalkan satelit kita di pangkalan manusia lama, di mana semua penghuninya meninggal.

Di situ mereka akan menemukan air. Cairan berharga ini, yang sangat vital bagi kehidupan, akan terperangkap di bebatuan bulan. Sebuah teori fiksi ilmiah yang sekarang perlu ditanggapi dengan lebih serius. Memang, banyak penemuan ilmiah beberapa tahun terakhir cenderung menunjukkan bahwa air memang ada di permukaan bintang nokturnal kita ini.

Pengumuman dari NASA dan sekarang CNSA

<img decoding=
change’e 5 rover

Pada Oktober 2020, NASAlah yang pertama membeberkannya dalam konferensi pers khusus. Sesuatu yang sangat tidak biasa bagi badan tersebut, mengumumkan dengan terang-terangan bahwa air telah ditemukan dalam bentuk cair di sini. Baik satu atau dua, Medi kemudian menangkap informasi ini, mendistorsi pada saat yang sama.

Karena penemuan NASA masih bersifat pendahuluan. Di lapangan, misi luar angkasa harus mengkonfirmasi teori dan analisis lain dari badan antariksa Amerika. Akhirnya, setelah lebih dari satu tahun menunggu komunitas ilmiah, akhirnya, ironisnya, pesaing China (CNSA) yang dengan probe Chang’e 5-nya telah memberi NASA jawaban yang berharga.

Ya. Ada air cair di Bulan. Penemuan rover saat ini merupakan bukti paling nyata yang menunjukkan keberadaan air di permukaan Bulan. Tetapi jika kita rada tetap pesimis, selalu mungkin untuk mengatakan bahwa molekul yang ditemukan di permukaan satelit alami kita hanyalah hidroksil (OH), sebuah partikel yang juga ditemukan dalam jumlah besar di Bulan dan yang sangat dekat dengan yang banyak dicari: H2O.

Bagaimana air sampai ke Bulan?

Sekarang keberadaan air di permukaan Bulan sudah diyakini (atau hampir). Pertanyaan adalah bagaimana cairan ini bisa ada di sana. Menurut para ilmuwan CNSA yang menyampaikan kesimpulan mereka dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, air sampai di Bulan karena bawaan angin matahari.

Faktanya, partikel hidrogen melakukan perjalanan ke jantung angin bintang ini sebelum berhenti di Bulan. Setelah tersimpan di permukaan satelit kita ini, hidrogen bertemu oksigen di sana, sehingga membentuk molekul air (H2O) dan hidroksil (OH). Ide ini telah dikembangkan oleh para peneliti NASA pada 2018 dan 2020 ketika badan antariksa Amerika menemukan jejak air cair di Bulan.