Earendel, Bintang Terjauh Di Mata James Webb
Earendel adalah bintang paling jauh yang pernah diamati, bintang ini terdeteksi awal tahun oleh teleskop Hubble. Tepatnya pada 30 Juli dengan teleskop NASA yang sangat kuat mengabadikan bintang yang kini telah punah menghilang.
Terjauh yang pernah diamati, ditangkap mata Teleskop James Webb. Gambar itu diposting pada Selasa 2 Agustus di jejaring sosial Twitter oleh sekelompok astronom, di bawah akun Cosmic Spring JWST. “kita sangat senang untuk berbagi gambar JWST pertama dari Earendel, bintang paling jauh yang diketahui di alam semesta kita, difoto dan diperbesar,” tulis tim ilmuwan dalam komentarnya.
We’re excited to share the first JWST image of Earendel, the most distant star known in our universe, lensed and magnified by a massive galaxy cluster. It was observed Saturday by JWST program 2282. pic.twitter.com/YoZZKRsdzf
— Cosmic Spring JWST (@CosmicSprngJWST) August 2, 2022
Terdeteksi oleh Hubble pada awal tahun, cahaya bintang ini, yang sekarang telah punah, menempuh perjalanan selama 12,9 miliar tahun untuk mencapai kita. Hanya itu. Earendel (artinya “bintang pagi” dalam bahasa Inggris Kuno) diyakini jutaan kali lebih terang dari Matahari kita dan memiliki massa setidaknya 50 kali lebih besar dari bintang kita (matahari kita). Di atas segalanya, benda langit ini adalah saksi istimewa dari pergolakan pertama Semesta, ketika baru berusia 900 juta tahun setelah Big Bang. Jadi, tidak mengherankan, ini adalah salah satu target utama “tropong” NASA yang sangat kuat.
Untuk mengamati Earendelbintang yang punah dan yang jauh ini, para astronom mendapat manfaat dari bantuan kosmik: sebuah fenomena yang disebut pelensaan gravitasi. Sekelompok galaksi, yang terletak di antara kita dan bintang, bertindak sebagai kaca pembesar yang memperkuat cahaya objek. Sama seperti suara benda yang bergerak menjauh menjadi teredam, gelombang cahaya meregang sedikit demi sedikit dan berpindah dari frekuensi yang terlihat dengan mata telanjang, ke frekuensi inframerah. Tidak seperti Hubble, yang hanya memiliki kapasitas inframerah kecil, James Webb hanya beroperasi dalam panjang gelombang ini, memungkinkan kita untuk melihat lebih jauh.
Sampai saat ini, para astronom percaya bahwa hanya sekelompok bintang yang dapat diamati pada jarak seperti Earendel, tanpa dapat membedakan bintang tertentu. Badan Antariksa Eropa (ESA) membandingkan efek ini dengan riak di permukaan air, yang dalam cuaca baik dapat membuat berkas cahaya yang diperkuat di lantai kolam renang. Penyelarasan langka ini harus berlangsung selama bertahun-tahun yang akan datang, demikisn menurut para ilmuwan.
Baca Juga
James Webb Target No 1 Cek Disini
Gambar Deep Field Pertama James Webb Meluncur (NIRCam Image)