Earthlings – Apakah mengukur tempat dimana kita bisa hidup bahagia itu mungkin? Ya bisa. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyusun Laporan Negara Paling bahagia di dunia setiap tahun. Berikut adalah 10 negara teratas di mana kita hidup paling bahagia di tahun 2021.
Setiap tahun selama satu dekade, World Happiness Report dibuat oleh PBB gun mengukur Hidup Bahagia atau kebahagiaan di dunia dan menyampaikan kesimpulannya dalam bentuk pemeringkatan 150 negara.
Pemeringkatan ini mempertimbangkan banyak faktor subjektif dan bertujuan untuk menjadikan kebahagiaan sebagai elemen penting yang diperhitungkan untuk kemajuan masyarakat.
Laporan kebahagiaan untuk tahun 2021, terutama ditandai dengan pandemi global baru saja turun. Berikut adalah daftar 10 negara yang muncul di peringkat teratas, yaitu 10 negara di mana kita paling bahagia di tahun 2021. Negara-negara Nordik masih mendminasi, dengan Finlandia menempati posisi pertama untuk kelima kalinya berturut-turut. Adapun Indonesia, menempati posisi ke-87. Baca laporannya disini.
Peringkat Negara Tempat Hidup Bahagia – Top 10
- Finlandia
- Denmark
- Islandia
- Swiss
- Belanda
- Luksemburg
- Swedia
- Norway
- Israel
- Selandia Baru

Hasil dari peringkat tahun 2021: Menurut WHP, ada “tren stres, kekhawatiran, dan kesedihan yang moderat di sebagian besar negara, dengan sedikit penurunan dalam kesenangan hidup jangka panjang”. Laporan tersebut juga menyoroti pentingnya kepercayaan dan peningkatan umum dalam kepedulian selama tahun dilanda Covid. Misalnya, di setiap wilayah di dunia, “proporsi orang yang menyumbangkan uang untuk amal, membantu orang asing, dan menjadi sukarelawan meningkat tajam”.
Bagaimana Mengukur Hidup Bahagia atau Kebahagiaan?
Untuk menetapkan peringkat negara tempat Hidup Bahagia ini dan mengukur kebahagiaan di 150 negara yang disebutkan, beberapa faktor dipelajari dengan cermat. Selain pendapatan, harapan hidup dan dukungan sosial, kesejahteraan subjektif menjadi inti penelitian dan memperhatikan tiga indikator utama: evaluasi kehidupan (atau evaluasi kualitas hidup), emosi positif dan emosi negatif.
Untuk mendapatkan hasil yang pertinen, teknik baru terus dikembangkan untuk mengukur kebahagiaan. Misalnya, proses baru telah dikembangkan untuk mengukur konten kebahagiaan dalam teks (buku, jejaring sosial, dll.) dengan menghitung frekuensi berbagai jenis kata. Metode ini telah menunjukkan bahwa referensi kebahagiaan telah meningkat tajam selama sepuluh tahun terakhir.
Secara paralel, referensi pendapatan dan PDB menurun dan menjadi lebih jarang daripada referensi kebahagiaan. Akhirnya, perhatian besar juga diberikan pada “penanda biologis” yaitu kebahagiaan, berdasarkan pengamatan bahwa “gen yang kita warisi memberikan petunjuk penting mengapa beberapa orang lebih bahagia daripada yang lain”.