Mau Jadi Astronom? Ini Jalur Kuliah Jurusan Astronomi
Kuliah Jurusan Astronomi – Apakah kamu suka memandang langit dan menikmati cahaya bintang? Atau mengerti lebih dalam mengapa kita melihat cahaya tersebut dan bagaimana semesta ini bekerja misalnya bagai mana bulan tidak prnah jatuh kebumi, atau bumi dan planet yang kita kenal di tata surya mengelilingi matahari, juga bagaimana tata surya bergerak ditangan bima sakti serta bagaimana Bima sakti berinteraksi dengan galaksi tetangga di laniakea?
Dengan kuliah jurusan ilmu astronomi mungkin jawaban diatas akan teceraahkan. Jurusan ini memang unik, menarik, dan juga langka.

Apa itu Jurusan Astronomi?
Astronomi merupakan salah satu jurusan atau program studi yang secara khusus mempelajari benda-benda langit. Ilmu yang dipelajari disini berbasis ilmu fisika makanya disebut astrofisika. Jadi jurusan ini menerapkan ilmu fisika terhadap objek langit dan tentunya detil struktur, sifat fisik dan mekanisme kerja dari alam semesta.
Sebenarnya astronomi sangat luas dan NASApun mengkualifikasi astronom tidak terbatas pada yang memiliki profesi ruang angkasa. Bila kita bersinggungan dengan disipli ini, sebutlah fotografer mengkhususkan kerja dalam astronomi, atau developper aplikasi yang tetap bersinggungan dengannya, tetap disebut astronom.
So, kembali ke kuliah ilmu astronomi. Ada tiga keahlian, yang pertama adalah tata surya yang fokus mempelajari tata surya seperti planet, bintang, dan sebagainya. Kedua, fisika bintang dan yang ketiga adalah kosmologi.
Mata Kuliah Jurusan Astronomi
Astronomi merupakan cabang ilmu baru di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau MIPA jika dibandingkan dengan matematika, fisika, dan lain sebagainya. Universitas di Indonesia yang menyediakan jurusan ini diikuti oleh Institut Teknologi Bandung atau ITB (Tercatat sebagai satu-satunya yang memiliki jurusan astronomi di Asia Tenggara)
Jurusan astronomi ITB menyediakan tiga jenjang yakni S1, S2, dan juga S3 dengan mata kuliah berikut:
Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Mata kuliah ilmu MIPA dan meliputi matematika, fisika yang berisi pengulang materi ilmu yang kita pelajai di sekolah menengah atas
Astrofisika
Mata kuliah astrofisika mempelajari mengenai fisika alam semesta dan juga sifat fisik yang dimiliki. Seperti suhu , kepadatan, luminositas, dan sebagainya.
Tata Surya
Mata kuliah tata surya dan sesuai namanya disini mempelajari mengenai isi alam semesta dan fenomena di dalamnya. Sehingga mempelajari mengenai planet, satelit, bintang, dan sebagainya.
Pengantar Kosmologi
Mahasiswa jurusan astronomi juga mendapat mata kuliah pengantar kosmologi. Mata kuliah ini mempelajari tentang sejarah alam semesta, yakni asal-muasal terbentuknya alam semesta.
Sejarah Astronomi
Mata kuliah sejarah merupakan elemen penting dalam disiplin ilmu karena berangkat dai sejarah, kita akan menyelam ke masa lalu, masuk kedalam pemikiran para pendahulu bagaimana mereka belajar, mengerti dalam lingkup pengetahuan mereka dan bagaimana mereka menemukan segala sesuatunya hingga menjadi hypotesa, teory dan hukum fisika.
Kelebihan Jurusan Astronomi
Masuk ke jurusan astronomi menjadi langkah yang tepat, sebab jurusan ini punya beberapa kelebihan. Seperti:
1. Masuk kedalam Nirvana setiap mengerti dan tahu pengetahuan baru
Mempelajari dan menemukan esuatu hal baru itu ibarat masuk kedalam nirvana (syurga) karena kita tercerahkan dengan mengalami pengalaman yang kita temukan sendiri. Demikkian juga halnya belajar astronomi, setiap pengetahuan baru membuat kita bahagia karena kita akan katakan: Oh, sekarang saya tahu.
2. Kemampuan analitik
Kuliah di MIPA memberi ruang bagi kita untuk lebih teliti, lebih bernalar kartesianisme, rasional dengan kebenaran ilmiah ala Descartes. Semuanya akan meningkat terutama kemampuan berhitung.
Mengapa Memilih Jurusan Astronomi?
Meskipun merupakan jurusan atau program studi baru, sejumlah alasan yang menjadikan jurusan astronomi:
1. Jurusan Astronomi : Peluang Berkarir di Lembaga Penelitian
Indonesia memiliki banyak lembaga penelitian dan kesempatan berkarir di lembaga penelitian terbuka lebar apalagi sejak hampir beberapa dekade pemerintah mengerti betapa lembaga riset itu penting bagi hampir semua kehidupan masyarakat. initinya, kita bisa menekuni profesi peneliti di sejumlah lembaga resmi.
Ada banyak mata kuliah yang didapatkan selama masuk ke jurusan ini, dan menjadi bekal untuk menjadi seorang peneliti handal. Jadi, jika selama ini tertarik untuk menjadi peneliti, silahkan masuk ke jurusan astronomi.
2. Mengerti Semesta: Dari sub atomik hingga Laniakea
Alam semesta sangat luas dan tak terbayangkan. Hingga saat ini pengetahuan manusia termasuk NASA, ESA dan umat manusia masih terbats dengan rahasia semesta. Astronomi menawarkan rang yang mungkin tidak akan ada habisnya untuk di pelajari dan sekarang menjadi tren bagai mana negara-negara berlomba untuk kebulan, mars dan terakhir jupiter (saat artikel ini ditulis), mereka ingin segera dapat mengirimkan probe dan mungkin awak untuk bisa hidup diana.
3. Mau kerja di NASA, ESA atau CSA?
NASA atau National Aeronautic and Space Administration, ESA Atau Eropean Space Agency dan CSA atau Canadian Space Agency, semua agency atau perusahaan ini sedang getol-getolnya menscan, mencari bukti dan mempelajari hal baru yang belum dapat dijadikan hukum baru. Ratusan misi terbang keluar angkasa dan menemukan banyak hal baru dilakukan disini.
Banyak lulusan astronomi yang menjadi astronom dan staf di NASA, sehingga kita yang juga ingin masuk ke dalamnya perlu menjadi sarjana astronomi dulu..
4. Prospek Kerjanya Sangat Luas
Seperti yang disebutkan sebelumnya, jadi astronom bisa apa saja karena memiliki banyak bidang. Prospek kerja dari lulusannya sangat luas dan tidak hanya bisa berkecimpung di dunia antariksa saja. Lucunya karena kita menguasai ilmu seperti matematika, fisika, dan tentunya punya skill analitis bagus, bisa saja kita kerja di sektor perbankan, media massa, menjadi programmer, dan masih banyak lagi yang lainnya.
5. Tidak banyak persaingan.
Termasuk Jurusan Minim Peminat, jurusan astronomi termasuk ke dalam jurusan yang langka dan sampai saat ini baru tersedia di ITB. Tapi perlu diperhatikan bahwa masuk ke jurusan ini tidak mudah sekalipun persaingannya tidak ketat. Setelah lulus pun berkesempatan untuk menekuni profesi yang memberi rasa bangga.
Masuk ke jurusan astronomi bisa dipertimbangkan untuk kamu yang masih bingung memilih jurusan. Sebab dengan berbagai alasan diatas maka daya tarik jurusan astronomi cukup tinggi. Apalagi untuk kamu yang memang punya minat untuk mengetahui seluk beluk luar angkasa atau penasaran dengan ada tidaknya alien di dunia ini.
Dimana? Kuliah Ambil Jurusan Astronomi UGM atau Jurusan Astronomi ITB
Alamat Akademi
Institute Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Lebak Siliwangi, Coblong, Lb. Siliwangi,
Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132
Universitas Gajah Mada
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sekip Utara Bulaksumur Yogyakarta 55281
Prospek Kerja Jurusan Ilmu Astronomi
Bagi yang memiliki cita-cita ingin menjadi seorang astronom, perlu mempersiapkan diri untuk masuk kuliah ke jurusan astronomi. Jika dilihat dari namanya, jurusan astronom dianggap sebagai jurusan spesifik dengan prospek kerja yang luas dan sudah pasti. Rupanya, jurusan astronomi bukanlah jurusan spesifik karena selama kuliah akan dibekali sejumlah ilmu bermanfaat di berbagai bidang. Hal ini memberi bekal untuk masuk ke bidang lain ketika ingin berkarir.
1. Menjadi Dosen
Jika selama kuliah kamu berpindah haluan dari menjadi astronom kemudian menjadi dosen. Maka kamu tidak perlu khawatir, sebab lulusan dari jurusan astronomi juga bisa menjadi dosen.
Hanya saja untuk menekuni profesi mulia ini kamu terlebih dahulu harus melanjutkan kuliah, minimal ke jenjang S2. ITB sudah menyediakan jurusan astronom jenjang S2 sampai S3, sehingga kamu bisa melanjutkan kuliah di kampus yang sama.
Menjadi dosen akan memberi pengalaman menarik karena bisa selalu berbagi ilmu mewat mengajar, penelitian, jurnal ilmiah, buku yang ditulis sesuai bidang ilmu, dan sebagainya. Sehingga selain mengandalkan gaji dosen juga bisa mengandalkan royalti atas buku-buku yang sudah diterbitkan.
2. Bekerja di Lembaga Pemerintah
Pilihan berikutnya setelah lulus dari jurusan astronomi adalah bekerja di lembaga pemerintahan, dan di beberapa bidang. Ada banyak BUMN dan lembaga pemerintah yang membutuhkan keahlian dari lulusan astronomi.
Paling spesifik adalah di LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Selain itu, kamu juga bisa ke BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), bahkan juga masuk ke NASA.
Masuk ke Lembaga Penelitian
Setelah lulus kamu juga berpeluang bekerja di lembaga penelitian, terutama penelitian mengenai antariksa, planet, bintang, dan lain sebagainya. Masuk ke lembaga penelitian akan membuatmu akrab dengan teleskop dan peralatan antariksa sekaligus menerima gaji yang tinggi.
3. Analis Sistem
Peluang karir juga datang dari perusahaan negara maupun swasta yang bergerak di bidang komunikasi dan juga pusat satelit. Yakni dengan mengisi posisi sebagai analis sistem.
4. Menjadi Penulis
Jika selama ini kamu memiliki kemampuan menulis yang baik maka setelah lulus dari jurusan astronomi bisa menjadi seorang penulis. Ada kesempatan besar untuk mengisi kolom artikel ilmiah di sejumlah media massa.
Selain itu juga bisa menulis buku sendiri yang berhubungan dengan antariksa dan ilmu lain yang didapatkan selama kuliah. Buku yang berhasil diterbitkan dan laku terjual akan mendatangkan pendapatan, termasuk royalti yang cair setahun sekali.
5. Pengusaha
Lulus dari jurusan astronomi juga memberi peluang untuk menjadi pengusaha sukses, khususnya bisnis di bidang teknologi dan komunikasi. Lulusan jurusan ini juga sangat potensial menjadi pendiri startup yang dalam perjalanannya memanfaatkan teknologi dan program atau aplikasi komputer.
6. Astronom Profesional
Prospek kerja berikutnya tentu saja menjadi seorang astronom yang bertugas mengelola segala informasi yang dipancarkan oleh objek-objek astronomi. Yakni segala informasi yang diterima dari pancaran satelit, untuk kemudian diproses apakah perlu dilakukan tindakan lanjut atau sebaliknya.
Melalui penjelasan di atas tentu sudah diketahui bahwa lulus dari jurusan astronomi tidak hanya bisa menjadi astronom. Jadi, untuk kamu yang ingin lulus kuliah dengan pilihan karir yang beragam bisa mencoba masuk ke jurusan satu ini.
Astronomi adalah studi tentang segala sesuatu di alam semesta di luar atmosfer bumi. Itu termasuk benda-benda yang bisa kita lihat dengan mata telanjang, seperti Matahari, Bulan, planet-planet, dan bintang-bintang. Ini juga termasuk objek yang hanya bisa kita lihat dengan teleskop atau instrumen lain, seperti galaksi yang jauh dan partikel kecil. Dan itu bahkan mencakup pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dapat kita lihat sama sekali, seperti materi gelap dan energi gelap .
Apa itu Astronomi dan apa saja ide-ide utama tentang astronomi?
1. Saat kita melihat ke langit malam, kita melihat pola dan ingin menjelaskannya
Rasi bintang – tanpa label Rasi bintang – berlabel
Pengamat awal melihat langit malam melihat pola di bintang-bintang. Pola-pola ini, yang kita sebut rasi bintang atau konstelasi, mungkin tampak berubah tempat, tetapi tidak berubah bentuk. Orang-orang di seluruh dunia memberi mereka nama (seperti Orion si pemburu atau Leo si singa) dan bercerita tentang mereka. Anda mungkin tahu beberapa dari cerita ini sebagai mitos, atau sebagai astrologi. Astrologi bisa menyenangkan untuk dipikirkan, tetapi berbeda dengan astronomi. Astrologi bukanlah sains!
Pengamat awal juga memperhatikan beberapa objek terang di langit yang tampak bertaburan dan berkeliaran di antara bintang-bintang. Para filsuf Yunani kuno menyebut benda-benda ini “planet”, yang dalam bahasa Yunani berarti “pengembara”. Planet-planet adalah tetangga dekat kita, dan mereka memang bergerak. Mereka mengorbit Matahari, seperti halnya Bumi.
2. Langit sangat luas dan jarak antar objek bisa sangat besar
Dengan mata telanjang, bintang-bintang terlihat seperti titik-titik cahaya yang sangat kecil. Tapi bintang tidaklah kecil—mereka sebenarnya berukuran besar, bola gas yang terbakar, seperti Matahari kita. Mereka hanya tampak kecil karena mereka begitu jauh. Bintang terdekat dengan tata surya kita berjarak 4 tahun cahaya, yaitu 32 triliun km.

Bintang-bintang Biduk semuanya mungkin terlihat pada jarak yang sama, seolah-olah mereka ditempelkan di dinding kubah raksasa.
Semua bintang mungkin terlihat pada jarak yang sama, seolah-olah mereka ditempelkan di dinding kubah raksasa. Tapi itu juga ilusi. Beberapa bintang berjarak puluhan ribu tahun cahaya dari Bumi daripada yang lain. Kita dapat melihat ilusi ini sendiri dengan membangun Biduk kita sendiri.
Sebuah “tampilan samping” dari Biduk, dengan Bumi di satu sisi gambar, menunjukkan bahwa bintang-bintang berada pada jarak yang berbeda dari Bumi.
Tetapi jika kita melihat bintang yang sama dari tempat yang berbeda di alam semesta, kita akan melihat bahwa beberapa bintang berada miliaran km lebih jauh daripada yang lain!
Bagaimana kita bisa tahu seberapa jauh sebuah bintang? Salah satu petunjuknya adalah kecerahannya. Bintang yang jauh terlihat lebih redup daripada jika kita dekat dengannya. Tapi petunjuk itu tidak terlalu bisa diandalkan, karena bintang sangat bervariasi dalam kecerahannya. Beberapa bintang yang menonjol di langit sebenarnya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan bintang lain—mereka hanya sangat besar dan terang. Dan beberapa bintang di dekatnya redup. Faktanya, bintang tetangga terdekat Matahari kita, Proximus Centuri, sangat redup dan kecil sehingga kita membutuhkan teleskop untuk melihatnya!
Jadi para astronom mengandalkan pengukuran sesuatu yang disebut paralaks untuk mengetahui jarak bintang. Mereka melihat bintang terdekat dari dua tempat berbeda dan membandingkan posisinya relatif terhadap bintang lain yang jauh lebih jauh.
Sangat mudah untuk melihat sendiri bagaimana semua ini bekerja karena kedua mata kita berada di dua tempat yang berbeda. Untuk mencobanya, hadapi latar belakang dengan banyak objek di dalamnya, seperti rak buku atau lanskap dengan pepohonan.
Pertama, angkat ibu jari sejauh lengan dan lihat melalui mata kanan, jaga agar kiri tetap tertutup. Kemudian lihat melalui mata kiri, tutup mata kanan. Lihat bagaimana ibu jari berpindah melompat, menghalangi buku atau pohon yang berbeda? Selanjutnya, gerakkan ibu jari kita tepat di depan hidung kita dan coba lagi, melihat melalui setiap mata secara terpisah. Lihat seberapa jauh ibu jari melompat ketika lebih dekat ke mata?
Para astronom dapat menggunakan satelit di dua posisi berbeda (bukan dua mata) untuk menghitung jarak ke bintang (bukan ibu jari).
3. Segala sesuatu di luar angkasa bergerak sepanjang waktu
Kita mungkin merasa seperti sedang duduk diam, tetapi sebenarnya kita terbang di luar angkasa dengan sangat cepat! Itu karena Bumi membawa kita seperti pesawat luar angkasa.

Bumi berputar. Jika kita berdiri di khatulistiwa, kita dan titik di bawah kaki kita akan berputar dengan kecepatan sekitar seribu mil per jam. Tapi Bumi juga mengorbit mengelilingi Matahari, bergerak lebih cepat: 107.000 km per jam. Dan Matahari sendiri bergerak mengelilingi pusat galaksi kita, membawa semua yang ada di tata surya, dengan kecepatan 788.000 km per jam. Dan itu belum semuanya. Galaksi kita, Bima Sakti, juga bergerak—dengan kecepatan 1,4 juta km per jam. Gugus galaksi kita juga bergerak. Dan begitu juga segala sesuatu yang lain di alam semesta.
4. Gravitasi menyatukan semuanya

Jika Bumi bergerak sangat cepat, mengapa kita tidak terbang? Bersyukur adanya gravitasi. Gravitasi adalah gaya tarik menarik antara semua benda di alam semesta. Gravitasi suatu benda bergantung pada massanya —jumlah total materinya , atau “benda”. Semakin besar massa benda, semakin kuat gaya gravitasinya. Dan semakin dekat dua benda, semakin kuat tarikan gravitasi di antara mereka. Gravitasi adalah apa yang membuat kaki kita tetap di tanah—dan yang membuat Bumi dan planet-planet mengorbit mengelilingi Matahari, bukannya melayang.
Ketika kita melompat, kita selalu jatuh kembali ke Bumi. Yang naik pasti turun kan? Tidak terlalu! Sesuatu bisa naik dan tidak turun jika mencapai kecepatan lepas, kecepatan di mana ia terlepas dari tarikan gravitasi planet. Begitulah cara kerja roket. Mesin mereka dirancang untuk mendorong roket begitu keras sehingga bergerak cukup cepat untuk menjauh. Alam semesta penuh dengan bintang dan planet “pelarian” yang lolos dari gravitasi tetangganya.
5. Ada lebih banyak cahaya daripada yang bisa dilihat mata kita
Cahaya adalah bentuk energi yang disebut radiasi elektromagnetik. Kita melihat objek karena memantulkan cahaya ke mata kita. Tapi ada spektrum penuh radiasi elektromagnetik, dan mata kita hanya bisa mendeteksi sebagian kecil saja.
Bagian itu—cahaya tampak—terdiri dari panjang gelombang cahaya yang berbeda yang kita anggap sebagai warna yang berbeda. Jika kita menganggap spektrum elektromagnetik sebagai keyboard piano, cahaya tampak setara dengan satu oktaf. Objek di luar angkasa memancarkan atau memantulkan radiasi dari seluruh spektrum, termasuk ultraviolet (UV), inframerah, gelombang mikro, dan gelombang radio. Untuk melihat radiasi elektromagnetik yang tidak terlihat ini, kita perlu menggunakan alat khusus seperti teleskop gelombang mikro dan teleskop sinar gamma.

6. Alam Semesta Berisi Hal-hal Misterius Yang Tidak Terlihat
Sejauh ini kita telah membicarakan hal-hal yang dapat kita deteksi dengan mata dan alat kita, seperti galaksi, bintang, dan planet. Benda-benda ini (dan bahkan pohon, anak anjing, dan diri kita sendiri) semuanya disebut materi. Tapi tahukah kita bahwa ada hal-hal di alam semesta yang tidak dapat kita deteksi, apa pun instrumen yang kita gunakan? Mereka disebut materi gelap dan energi gelap.

Materi gelap tidak memancarkan cahaya seperti galaksi atau menyerap cahaya seperti lubang hitam. Para ilmuwan tahu itu ada karena memiliki tarikan gravitasi, seperti materi normal.
Energi gelap adalah tekanan misterius yang bekerja berlawanan dengan gravitasi, mendorong materi terpisah.
Para ilmuwan masih tidak tahu banyak tentang materi gelap dan energi gelap, tetapi mereka bekerja keras untuk mencari tahu lebih banyak. Mungkin salah satu ilmuwan itu adalah pembaca atau Anda!
Materi gelap digambarkan dalam pola “seperti web”. Ini adalah rendering komputer dari materi gelap. Area terang mewakili materi gelap.
7. Dibutuhkan tim yang terdiri dari orang-orang yang bekerja sama untuk mempelajari alam semesta
Ketika kita memikirkan seorang astronom, mungkin kita membayangkan seseorang menggunakan teleskop untuk mengumpulkan data tentang benda-benda di langit. Beberapa astronom melakukan itu—mereka disebut astronom observasional. Tapi ada banyak jenis astronom lain juga! Apakah kita suka membangun sesuatu? Membuat sesuatu bekerja? Menulis program komputer? Memecahkan persamaan? Ada astronom yang melakukan semua hal yang berbeda seperti ini.