Berita Pemanasan Global – COP26 di Glasgow, Skotlandia Banyak yang terjadi. Khususnya bagi kita Indoneia, ada banyak agenda dan pandangan yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo. Misalnya perihal inisiatif Indonesia dalam menjaga hutan, kontrol karhutla dan pembangunan energi bersih dst.
Acara COP merupakan ajang dan kesempatan bagi pemerintah semua negara di dunia untuk berkumpul dan menemukan solusi bersama, setidaknya mencoba menemukannya, untuk memerangi pemanasan global. Karena situasinya memang semakin mengkhawatirkan . Laporan reguler IPCC sudah membunyikan bel alarm tentang bencana iklim yang sedang berlangsung, tanpa adanya tindakan besar.
Solusi Pemanasan Global

Dalam edisi terbaru jurnal Atmospheric Science Letters, para peneliti di seluruh dunia mencoba membuat model iklim generasi baru. Dasar studi ini memungkinkan para ilmuwan masa depan untuk memprediksi secara lebih presisi kapan dan di mana “ekstrim” panas akan terjadi.
Ini setidaknya mampu membatasi efeknya pada lingkungan dan spesies manusia. Studi ini mengusulkan empat model bisa dikatakan optimis tentang evolusi iklim planet kita.
Dalam dua model pertama, para ilmuwan berharap bahwa komitmen yang dibuat di Paris 5 tahun yang lalu selama Cop21 akan dipertahankan dan dijalankan. Semu komit menjaga pemanasan globaldi bawah 1,5 atau 2 derajat pada tahun 2100. Memang ini situasi yang jauh dari sempurna, tetapi tampaknya menjadi pilihan terbaik yang dimiliki umat manusia ssaat ini. Pada model ketiga, upaya yang dilakukan oleh berbagai pemerintah di seluruh dunia sekarang tidak cukup dan suhu terus meningkat hingga +3 derajat.
Peristiwa ekstrim setiap tahun?
Para ilmuwan kemudian percaya bahwa wilayah di beberapa benua, khususnya Eropa selatan dan wilayah Asia, akan paling terpengaruh oleh kenaikan suhu ini. Akhirnya, dalam hipotesis yang paling pesimis, upaya yang dilakukan sangat tidak memadai dan tidak ada tindakan yang bersifat global untuk melawan pemanasan global , suhu kemudian naik enam derajat pada akhir abad ini.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa dalam model yang paling mungkin (+3 derajat) panas ekstrem, seperti gelombang panas 2003, yang terjadi setiap 10 tahun. Yang mengerikan adalah, ini bisa menjadi 8 kali lebih sering pada akhir abad ini. Dengan pemanasan seperti ini, efek yang terakhir akan memasuki lingkaran setan yang tak terhentikan.
Dalam model di mana pemanasan dibatasi hingga 1,5 derajat, sebuah gagasan yang saat ini kemungkinannya paling kecil pula, “ekstrim” panas ini sebagaimana disebut oleh para peneliti akan terjadi “hanya” tiga kali lebih sering daripada hari ini. Beberapa bagian dunia dapat mengalami periode cuaca yang sangat panas setiap tahun. Sekarang saya tahu bumi butuh aksi.