Program Voyager: NASA Mendorong Batas Eksplorasi Ruang Angkasa Dengan Voyager 2

Sekarang Saya Tahu Teknologi – Program Voyager 1 dan 2 ini adalah explorasi terpanjang yang tercatat: 45 tahun. Setelah diluncurkan dari Bumi pada tahun 1977 dan melewati tata surya bagian luar, Voyager 2 melanjutkan perjalanannya melalui ruang antarbintang.

Untuk bertahan selama ini, probe ditenagai oleh tiga generator termoelektrik radioisotop (RTG). Setelah sekian lama mungkin tidak menghasilkan daya yang cukup. Oleh karena itu, NASA mengambil keputusan untuk menggunakan tangki tenaga darurat. Berikut adalah lima alat penelitian ilmiah yang terus bekerja. Metode ini memungkinkan survei memberikan informasi berharga tentang medium antarbintang hingga 2026. Informasi ini menjadi semakin penting karena Voyager 2 melanjutkan perjalanannya lebih jauh dari bumi dan tata surya kita. Ia meninggalkan heliosfer pada tahun 2018). Sistem cadangan memiliki voltase variabel yang sebenarnya membawa risiko merusak perangkat. Tetapi para ilmuwan menggunakannya sepanjang waktu untuk mendapatkan data.

<img decoding=

Kembarannya, Voyager 1, juga lepas landas dari Bumi pada tahun 1977. Meninggalkan heliosfer pada tahun 2012 pada orbit yang berbeda. Tapi salah satu dari lima instrumen cepat rusak. Oleh karena itu, pertanyaan tentang penyediaan energi tambahannya baru akan muncul tahun depan.

Program Voyager telah memberi umat manusia pemahaman yang luar biasa tentang tata surya. Melalui pengamatan dan studi Voyager terhadap planet-planet di tata surya, para ilmuwan telah mempelajari banyak hal tentang struktur dan perilaku planet, satelit. Misalnya, Voyager mendapatkan gambaran yang jelas tentang cincin Saturnus dan planet gas Uranus, serta menemukan gunung berapi di permukaan Jupiter. Voyager juga memberikan informasi berharga tentang medan magnet dan partikel bermuatan di sekitar planet. Ia membuka pintu untuk studi lebih lanjut tentang asal mula dan evolusi tata surya. Dengan demikian, program Voyager tetap menjadi salah satu misi eksplorasi ruang angkasa yang paling penting dan bersejarah dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa.

<img decoding=

Latar Belakang Program Voyager

Program Voyager bermula dari rencana awal NASA pada 1960-an untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke planet luar. Para ilmuwan saat itu tidak mengetahui banyak tentang planet-planet dan ingin mempelajari lebih lanjut. Kemudian, pada tahun 1972, program Viking berhasil mendaratkan dua pesawat luar angkasa Viking di Mars. Ini lah yang memberikan dorongan moral bagi NASA untuk melanjutkan program eksplorasi luar angkasanya ke planet lain. Program Voyager awalnya dimaksudkan hanya untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke Jupiter dan Saturnus. Kemudian berkembang dan diputuskan juga untuk mempelajari Uranus, Neptunus, dan kemungkinan benda langit lainnya di tata surya. Voyager 1 dan 2 dipilih sebagai pesawat ruang angkasa untuk program ini karena keduanya membawa instrumen ilmiah canggih. Keduanya dapat menahan kondisi lingkungan ekstrem di planet luar.

Mengapa ada 2 Voyager?

<img decoding=

Dua pesawat ruang angkasa Voyager dikirim ke tata surya karena setiap pesawat ruang angkasa memiliki misi yang berbeda. Diluncurkan lebih awal dari Voyager 2, Voyager 1 dirancang untuk mempelajari planet luar dan sabuk Kuiper. Meskipun Voyager 2 diluncurkan belakangan dan dirancang untuk menjelajahi planet luar termasuk Uranus dan Neptunus.

Dengan mengirimkan dua pesawat ruang angkasa yang berbeda, para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang exoplanet. Juda untuk membandingkan hasil dari dua pesawat ruang angkasa tersebut. Bahkan jika satu pesawat ruang angkasa mengalami masalah teknis, pesawat ruang angkasa lainnya masih dapat melanjutkan misinya.

Siapa Saja Kontributor Program Voyager?

Ribuan orang dari NASA dan organisasi mitra telah berpartisipasi dalam program Voyager selama beberapa dekade, jadi sulit menyebutkan semuanya. Namun, beberapa nama penting untuk program ini adalah:

  • Dr. Edward C. Stone, manajer proyek misi Voyager dan profesor fisika di California Institute of Technology.
  • Carl Sagan, ilmuwan planet dan anggota tim misi Voyager, juga seorang penulis terkenal dan pembawa acara televisi. Jonathan Lunine, seorang astrofisikawan dan anggota tim misi Voyager, juga dikenal karena karyanya mempelajari planet-planet tata surya.
  • Suzanne Dodd, manajer proyek misi Voyager sejak 2004, sebelumnya bekerja di Jet Propulsion Laboratory NASA selama lebih dari 30 tahun.
  • Dr Ann Druyan, penulis, produser dan direktur kreatif dari misi Voyager, juga mitra Carl Sagan dan kemudian menjadi istri Sagan.

Voyager 1

Lintasan Awal Voyager 1

Voyager 1 diluncurkan pada tanggal 5 September 1977 dengan tujuan mempelajari planet luar yaitu Jupiter dan Saturnus. Setelah melewati planet-planet ini, Voyager 1 melanjutkan perjalanan ke tata surya, ke wilayah yang belum pernah dijelajahi oleh pesawat ruang angkasa. Tim misi Voyager mengharapkan Voyager 1 untuk terus beroperasi dan mengirimkan data kembali ke Bumi hingga akhirnya mencapai heliopause, wilayah di mana pengaruh magnet Matahari berakhir dan mulai menembus ruang antarbintang.

<img decoding=

Voyager 1 Journey dan Penemuan Luar Biasa

Setelah berhasil menjelajahi Jupiter dan Saturnus, Voyager 1 melanjutkan perjalanan menuju tata surya bagian luar. Pada 17 Februari 1998, Voyager 1 memecahkan rekor pesawat ruang angkasa terjauh dari Bumi, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya Pioneer 10. Voyager 1 akan terus mengirimkan informasi tentang tata surya dan ruang antarbintang, termasuk gambar dan data ilmiah yang berkaitan dengan studi tentang planet luar, Sabuk Kuiper, dan kondisi di luar heliopause.

Penemuan Penting Voyager 1

  • Buktikan keberadaan cincin di planet Uranus dan Neptunus. Delapan satelit baru ditemukan di sekitar Jupiter dan empat satelit baru di sekitar Saturnus.
  • Identifikasi lautan air cair di bawah lapisan es Europa, bulan yang mengorbit Yupiter, dan dugaan bahwa Enceladus yang mengorbit Saturnus memiliki lautan air cair.
  • Magnetosfer planet luar telah terbukti sangat kompleks dan berbeda dari magnetosfer planet dalam tata surya.

Lokasi Voyager 1 Saat Ini

Voyager 1 berada tepat di luar heliopause dan di ruang antarbintang. Menurut data terbaru yang dirilis NASA pada 2019, Voyager 1 berjarak sekitar 22,7 miliar kilometer dari Bumi, atau sekitar 152 satuan astronomi (AU). Satu AU adalah jarak rata-rata antara Matahari dan Bumi, yaitu sekitar 149,6 juta kilometer. Posisi Voyager 1 terus berubah akibat pergerakan pesawat ruang angkasa dan pergerakan tata surya di Bima Sakti. Namun, Voyager 1 diperkirakan akan terus mengirimkan data sains kembali ke Bumi hingga baterai dan instrumen habis atau tidak dapat dioperasikan.

Voyager 2

Roadmap Awal

Program Voyager 2 diluncurkan pada 20 Agustus 1977, kira-kira dua minggu sebelum peluncuran Voyager 1. Misi utama Voyager 2 adalah mempelajari planet raksasa di luar tata surya; H. Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

<img decoding=

Perjalanan Dan Penemuan Penting Voyager 2

Voyager 2 melakukan perjalanan serupa ke Voyager 1 tetapi dengan cara yang sedikit berbeda untuk memperhitungkan eksplorasi planet yang berbeda. Tahun 1979, Voyager 2 mengamati Jupiter dan menemukan gunung berapi serta aktivitas geologis lainnya. Pada tahun 1981, Voyager 2 terbang melewati Saturnus dan memotret satelitnya, termasuk atmosfer Titan. Pada tahun 1986, Voyager 2 terbang melewati Uranus, menjadi pesawat luar angkasa pertama yang mempelajari planet ini dari dekat. Voyager 2 menemukan bahwa Uranus memiliki medan magnet yang aneh dan sistem cincin yang tipis. Pada tahun 1989, Voyager 2 mencapai Neptunus dan mengambil foto yang menunjukkan bahwa planet tersebut memiliki angin yang sangat kencang dan air es di permukaannya.

Lokasi Voyager 2 Saat Ini

Voyager 2 saat ini berjarak sekitar 12 miliar mil dari Bumi, atau sekitar 131 unit astronomi (AU). Voyager 2 masih berada di heliosfer, wilayah di mana angin matahari masih mempengaruhi lingkungan. Namun, Voyager 2 diperkirakan akan memasuki ruang antarbintang dalam beberapa tahun mendatang. Meski jaraknya sangat jauh, Voyager 2 masih bisa mengirimkan data ilmiah kembali ke Bumi. Program Voyager adalah salah satu pencapaian terbesar umat manusia dalam penjelajahan tata surya dan luar angkasa. Penelitian dan penemuan program Voyager mengubah pandangan manusia tentang alam semesta dalam banyak hal, menginspirasi generasi baru ilmuwan dan penjelajah untuk terus menjelajahi dan menjelajahi luar angkasa.

Inspirasi Cinematik dan TV

Karena merupakan salah satu pencapaian terpenting dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa dan telah menginspirasi banyak karya fiksi ilmiah, termasuk film dan serial televisi. Beberapa dari mereka adalah:

Star Trek

“The Motion Picture” (1979) – Terinspirasi oleh program Voyager, film ini mengikuti upaya Starfleet untuk menyelidiki ancaman yang ditimbulkan oleh pesawat luar angkasa mirip Voyager.

“Voyager” (1995-2001) – Dalam serial TV ini, USS Voyager terjebak di wilayah luar angkasa yang belum dijelajahi dan harus menghadapi berbagai tantangan di sepanjang jalan, termasuk menghadapi ancaman dari satelit luar angkasa seperti Voyager. “Interstellar” (2014) – Film ini mengangkat tema penjelajahan luar angkasa untuk menemukan habitat baru bagi manusia dan mengambil inspirasi dari program Voyager untuk menunjukkan pentingnya penelitian dan penjelajahan dalam perjalanan manusia ke luar angkasa.

The Farthest (2017) – Film dokumenter ini menceritakan kisah program Voyager dari sudut pandang para ilmuwan dan insinyur yang terlibat dalam proyek tersebut dan menjelaskan bagaimana program Voyager telah memengaruhi dan mengilhami eksplorasi ruang angkasa saat ini dan di masa depan.

Probe Jadi Antagonis

Episode itu adalah “Q Who?” (Season 2, Episode 16) di mana Kapten Jean-Luc Picard ditipu oleh alien yang mengirimnya ke area yang belum pernah dijelajahi oleh manusia, yang ternyata penuh dengan ancaman yang tidak diketahui. Meski tidak terkait langsung dengan program Voyager, episode ini menunjukkan betapa pentingnya eksplorasi ruang angkasa dan betapa berbahayanya jika orang tidak mau menghadapinya.

Literatur tentang program Voyager

Ada banyak buku dan esai bagus untuk membantu pembaca mempelajari lebih lanjut tentang program Voyager 1 dan 2. Berikut beberapa referensi yang dapat pembaca rujuk:

“Voyager: In Search of New Worlds in the Third Great Age of Discovery,” Stephen J. Pyne – Buku ini memberikan tinjauan menyeluruh tentang program Voyager dan pentingnya penelitiannya dalam sejarah manusia.

“Zaman Antarbintang: Inside the Forty-Year Voyager Mission, Jim Bell – Ditulis oleh seorang anggota tim Voyager, buku ini memberikan catatan yang sangat mendetail tentang perjalanan Voyager dan penemuan yang dilakukan selama misi tersebut.

Voyager 1 Bertemu Saturnus oleh Linda J. Spilker – Artikel dari penerbit NASA ini membahas bagaimana Voyager 1 menjelajahi Saturnus dan bulan-bulannya.

Catatan emas: Kisah Mobile Message NASA ke Bintang oleh Carl Sagan, Ann Druyan dan Timothy Ferris – Buku ini membahas bagaimana pesan manusia yang terkandung dalam Voyager Golden Record dapat menjadi tanda keberadaan manusia di alam semesta.

“Voyager berusia 40 tahun: Merayakan Empat Dekade Eksplorasi” – Ini adalah publikasi khusus NASA yang dirilis pada tahun 2017 untuk merayakan ulang tahun ke-40 program Voyager. Publikasi ini berisi banyak artikel dan gambar menarik tentang perjalanan dan penemuan Voyager selama misi.

Program Penerus Dan Bukan Pengganti

Saat ini, tidak ada program yang secara langsung menggantikan peran Voyager dalam eksplorasi luar angkasa. Namun, ada beberapa program lain yang juga fokus pada eksplorasi ruang angkasa dan eksplorasi tata surya, antara lain:

New Horizons

Program ini diluncurkan pada tahun 2006 dan berhasil mengunjungi Pluto pada tahun 2015. Saat ini pindah ke objek trans-Neptunus bernama Arrokoth, New Horizons diharapkan dapat melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap objek di Sabuk Kuiper dan Tata Surya bagian luar.

Mars Exploration Program

Program tersebut mencakup serangkaian misi robotik NASA ke Mars, termasuk eksplorasi permukaan Mars oleh penjelajah seperti Curiosity dan Perseverance. Tujuan dari misi ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang geologi dan atmosfer Mars serta mencari tanda-tanda kehidupan masa lalu atau masa kini.

Teleskop Luar Angkasa James Webb

Teleskop, yang akan diluncurkan pada akhir 2021, akan menjadi teleskop tercanggih yang pernah ada di luar angkasa. James Webb melakukan pengamatan inframerah yang memungkinkan para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang pembentukan planet dan bintang di seluruh alam semesta.

Europa Clipper

Europa Clipper bertujuan untuk menjelajahi bulan Jupiter, Europa, yang diperkirakan memiliki lautan di bawah permukaannya dan kondisi yang dapat mendukung kehidupan.

Takeaway

Program Voyager 1 dan 2 memang merupakan pencapaian besar dalam eksplorasi ruang angkasa, memberikan banyak informasi baru tentang tata surya dan alam semesta secara keseluruhan. Kita harap referensi yang saya berikan dapat membantu pembaca mempelajari lebih lanjut tentang program ini!


by