Sekarangsayatahu 3D – Raga dan Udara Bersih adalah kebutuhan hidup paling penting – Beberapa hari Lalu, Pengadilan memutus memenangkan gugatan citizen lawsuit yang diajukan oleh Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibu Kota) terkait kualitas udara di Jakarta. Pada keputusan yang dikeluarkan, majelis hakim PN Jakarta Pusat memutuskan mengabulkan sebagian gugatan para tergugat.
Memang kalau dicerna secara dalam, udara merupakan hal paling dasar dalam hidup karena kalau kita tidak bernafas lagi, artinya kita sudah menyeberang ke dimensi lain dan kalau susah nafas dan sakit-sakitan karena polusi, hidupun jadi tak mudah untuk menjalaninya.
Dilansir dari www.iqair.com yang mencatat kualitas udara di kota besar dunia menunjukkan bahwa situasinya memang sudah tidak kondusif lagi untuk hidup nyaman di luar ruang dan memang perlu diambil tindakan skala besar dan melibatkan semua pihak bila ingin memperbaiki keadaan kualitas udara menjadi bersih.
Dimana tempat paling buruk di dunia?

Dimana Kota kota paling buruk kualits udaranya di negara kita?

Apa saja penyebab Kualitas Udara Buruk?
Polusi udara diciptakan oleh sumber buatan manusia dan alam. Sumber-sumber alam termasuk debu yang tertiup angin, kotoran dan pasir, asap vulkanik, dan bahan-bahan yang terbakar. Sumber buatan manusia, artinya polusi yang diciptakan oleh tindakan manusia, cenderung menjadi kontributor utama polusi udara di kota dan secara inheren lebih karena kebijakan dan peraturan. Sumber buatan manusia terutama mencakup berbagai bentuk ternasuk pembakaran dengan bahan bakar fosil, seperti asap transportasi bertenaga gas (pesawat, kereta api, dan mobil), industri (pembangkit listrik, kilang, dan pabrik), pembakaran biomassa (pembakaran bahan tanaman atau batu bara untuk pemanasan, memasak, dan energi), dan pertanian.
Kontribusi berbagai sumber polusi udara terhadap kualitas udara suatu lokasi sangat bergantung pada lokasi dan peraturan kota tersebut. Setiap lokasi memiliki mix kontributor dan polutannya sendiri. Sumber biasanya dikategorikan ke dalam berikut:
Industri
Industri termasuk polusi dari fasilitas seperti pabrik manufaktur, tambang, dan kilang minyak serta pembangkit listrik tenaga batu bara dan boiler untuk panas dan pembangkit listrik.
Aktivitas industri merupakan sumber global utama nitrogen oksida (NO x ), hidrogen sulfida, senyawa organik volatil (VOC), dan partikel, yang semuanya berkontribusi terhadap ozon dan kabut asap.
Pertanian
Tingginya penggunaan pupuk di lahan pertanian merupakan penyumbang yang signifikan terhadap polusi udara partikulat halus. Sebuah studi di Geophysical Research Letters menemukan bahwa polusi yang dihasilkan dari pertanian melebihi semua sumber PM buatan manusia lainnya di sebagian besar Amerika Serikat, Eropa, Rusia, dan Cina.
Secara global, penggunaan lahan pertanian meningkat karena peningkatan permintaan untuk produk hewani dan makanan per kapita.
Transportasi
Polusi udara dari transportasi terutama mengacu pada pembakaran bahan bakar di kendaraan bermotor, seperti di mobil, truk, kereta api, pesawat, dan kapal. Emisi transportasi merupakan kontributor utama peningkatan kadar partikel halus (PM2.5), ozon, dan nitrogen dioksida.
Mayoritas emisi dari transportasi terjadi karena kendaraan dan menempati posisi teratas dunia, karena cenderung ada korelasi kuat antara emisi transportasi per kapita dan pendapatan. Dengan meningkatnya standar hidup dan aktivitas ekonomi, demikian pula permintaan akan transportasi.
Sumber alam
Sumber polusi udara alami termasuk fenomena alam seperti aktivitas gunung berapi, kebakaran hutan, dan debu atau badai pasir. Dampak sumber alam terhadap kualitas udara sangat tergantung pada lingkungan setempat. Misalnya, lokasi di dekat gurun besar seperti Sahara sangat dipengaruhi oleh debu dan pasir yang tertiup angin, sementara lokasi berhutan lebih mungkin mengalami polusi udara akibat kebakaran hutan.
Rumah tangga
Polusi udara rumah tangga mengacu pada aktivitas pribadi, seperti memasak dan memanaskan rumah dengan batu bara atau pembakaran kayu serta pembangunan dan konstruksi rumah dan perabotan.
Kebakaran hutan dan pembakaran terbuka
Pembakaran materi tanaman memancarkan polutan dalam jumlah besar, seperti halnya pembakaran bahan bakar padat lainnya seperti batu bara. Pembakaran bahan organik memancarkan partikulat (PM), nitrogen oksida (NO x ), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO 2 ), timbal, merkuri, dan polutan udara berbahaya lainnya (HAP). Kebakaran ini dapat terjadi secara organik, tidak sengaja, atau sengaja. Karena ukuran kebakaran yang sering besar ini, baik kebakaran hutan maupun pembakaran terbuka berpotensi menyebabkan polusi udara yang luas.
So, kembali ke cerita gugat menggugat, sebenarnya semua pihak memiliki tanggungjawab yang sama dalam urusan menciptakan sampah udara dan mungkin bisa diperbaiki dengan konsensus di semua level. Di pemerintahnya “ya” akan membuat kebijakan dan aksi konkrit dan begitu juga di level kita masyarakat juga “ya” untuk perubahan dalam arti positif misalnya mulai kommut dengan transport publik, masak pakai listrik dan bukan gas dan inisitaif lainnya yang nyata. Tapi memang kalau sudah kultur dengan gaya hidup kita sekarang (sayangnya sering kita banggakan pula padahal sudah bikin sampah dan polusi) , ya rada sulit merubahnya dan perlu waktu yang tidak singkat.
Untuk sementara, kita tetap mengupayakan hidup di tengah udara bersih dan tetap selalu jaga kondisi kesehatan masing-masing dengan konsisten sadar akan bahaya kesehatan karena qualitas udara buruk. Dengan memakai aplikasi gratis dari Playstore bisa di pasang di posel pintar dan tetap memantau setiap hari dan setiap saat.
Bumi dan Ozon, Saatnya Kita Mengerti Dan Berubah